Kabur dari Rumah, Bocah SD Tinggalkan Surat
Seorang siswa kelas IV SD bernama Arif Sanjaya
(10) dilaporkan kabur dari rumah sejak Kamis (24/1/2013) sekitar pukul
15.00 WIB. Arif kabur tanpa membawa apapun, dan diketahui sempat
meninggalkan sepucuk surat.
Ayah Arif, Heri Soesanto (48) kemudian melaporkan kepergian putranya tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Kamis (31/1/2013). Warga yang tinggal di Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang itu mengaku sangat kehilangan.
Berikut isi surat yang ditinggalkan Arif di kamarnya.
"Pah, Arif ingin hidup bebas. Arif ingin hidup sendiri. Tidak usah cari Arif selamanya. Papah boleh cari anak lagi. Dan Arif minta maaf karena Arif bolos. Papah tidak boleh matahin tangan dan kaki Arif lagi. Kepergian Arif bukanlah yang pertama kalinya"
Heri mengatakan, anaknya itu pernah kabur dan akhirnya ditemukan tinggal bersama sejumlah pendatang di sebuah hotel yang sudah lama mangkrak di dekat kawasan Simpanglima.
"Saya lalu ajak dia pulang, memang sempat saya marahi saya bilang mau patahkan kaki dan tangannya kalau pergi lagi, tapi itu hanya untuk menakuti, tidak serius," ujarnya.
Heri terlihat menangis menceritakan kepergian putranya yang kini tidak diketahui keberadaannya. Ia mengaku sangat menyayangi Arif, anak semata wayang dari istri terbarunya.
Heri mengaku sering memanjakan Arif. Apapun yang diminta sering diberikan karena ia sangat menyayangi Arif.
"Tapi memang sempat ingin punya motor dan mobil bagus, saya belum bisa belikan," ujarnya.
Menurut Heri, sewaktu kabur dari rumah dan tinggal di hotel mangkrak, Arif mengaku senang. "Anak saya itu mengatakan mau diajak keluar Jawa, dinaikkan pesawat dan tidak usah bersekolah," katanya.
Heri mengatakan anaknya memiliki ciri tinggi badan sekitar 135 cm, berkulit sawo matang, wajah bulat, badan gemuk, hidung biasa dan rambut hitam lurus. Saat meninggalkan rumah, Arif mengenakan kaos hitam dan celana jins. Ia berharap jika ada orang yang menemukan anak berciri-ciri demikian, agar bisa melaporkan ke polisi terdekat. (kompas/31/1/13)
Ayah Arif, Heri Soesanto (48) kemudian melaporkan kepergian putranya tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Kamis (31/1/2013). Warga yang tinggal di Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang itu mengaku sangat kehilangan.
Berikut isi surat yang ditinggalkan Arif di kamarnya.
"Pah, Arif ingin hidup bebas. Arif ingin hidup sendiri. Tidak usah cari Arif selamanya. Papah boleh cari anak lagi. Dan Arif minta maaf karena Arif bolos. Papah tidak boleh matahin tangan dan kaki Arif lagi. Kepergian Arif bukanlah yang pertama kalinya"
Heri mengatakan, anaknya itu pernah kabur dan akhirnya ditemukan tinggal bersama sejumlah pendatang di sebuah hotel yang sudah lama mangkrak di dekat kawasan Simpanglima.
"Saya lalu ajak dia pulang, memang sempat saya marahi saya bilang mau patahkan kaki dan tangannya kalau pergi lagi, tapi itu hanya untuk menakuti, tidak serius," ujarnya.
Heri terlihat menangis menceritakan kepergian putranya yang kini tidak diketahui keberadaannya. Ia mengaku sangat menyayangi Arif, anak semata wayang dari istri terbarunya.
Heri mengaku sering memanjakan Arif. Apapun yang diminta sering diberikan karena ia sangat menyayangi Arif.
"Tapi memang sempat ingin punya motor dan mobil bagus, saya belum bisa belikan," ujarnya.
Menurut Heri, sewaktu kabur dari rumah dan tinggal di hotel mangkrak, Arif mengaku senang. "Anak saya itu mengatakan mau diajak keluar Jawa, dinaikkan pesawat dan tidak usah bersekolah," katanya.
Heri mengatakan anaknya memiliki ciri tinggi badan sekitar 135 cm, berkulit sawo matang, wajah bulat, badan gemuk, hidung biasa dan rambut hitam lurus. Saat meninggalkan rumah, Arif mengenakan kaos hitam dan celana jins. Ia berharap jika ada orang yang menemukan anak berciri-ciri demikian, agar bisa melaporkan ke polisi terdekat. (kompas/31/1/13)
Posting Komentar